Tata surya merupakan suatu sistem yang terdiri alas matahari dan benda-benda langit yang beredar mengelilinginya. Karena diedari oleh benda-benda langit di sekelilingnya. matahari dikatakan sebagai pusat tata surya. Dalam peredarannya, benda-benda langit tersebut mempunyai lintasan edar tertentu yang berbentuk elips dengan matahari terletak pada salah satu fokusnya. Peredaran benda langit mengelilingi matahari disebut revolusi. Adapun bidang edar yang terbentuk oleh bumi disebut ekliptika. Dalam revolusinya, anggota tata surya pada suatu saat berada pada jarak yang paling dekat dengan matahari (periheIium) dan pada saat yang lain berada pada jarak yang paling jauh dari matahari (aphelium).Anggota tata surya
Berdasarkan kedudukan garis edarnya planet-planet dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu planet dalam dan planet luar. Planet dalam adalah planet yang garis edarnya terletak di antara garis edar bumi dan matahari yaitu Merkurius dan Venus. Adapun planet luar adalah planet-planet yang jarak garis edarnya dari matahari lebih jauh dari pada garis edar bumi. Yang termasuk planet luar adalah Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Di antara planet-planet tersebut yang dapat dilihat langsung dengan mata adaiah Merkurius, Venus, Mars, Yupiter, dan Saturnus.
Venus dan Yupiter merupakan planet yang tampak paling terang Venus hanya tampak di pagi hari atau sore hari. Venus mengalami perubahan wajah seperti bulan. Orang sering menyebut Venus sebagai bintang kejora. Adapun Yupiter merupakan planet yang paling besar. Itulah sebabnya, Yupiter tampak dari bumi sebagai bintang besar yang bercahaya terang. Yupiter selalu dikelilingi kabut yang mempunyai cincin. Planet lain yang juga bercincin adalah Saturnus. Bahkan, cincin Saturnus tampak lebih jelas dan indah. Itulah sebabnya Saturnus juga disebut planet bercincin.
Selang waktu kemunculan komet menunjukkan revolusi komet itu Sewaktu komet bergerak mendekati matahari lapisan gas di permukaan terdesak oleh sinar matahari. Lapisan gas yang terdesak tersebut memanjang menyerupai ekor yang panjangnya dapat mencapai jutaan kilometer. Ekor tersebut selalu membelakangi matahari. Itulah sebabnya komet sering disebut sebagai bintang berekor. Panjang ekor maksimum tercapai pada saat orbit komet mencapai titik perihelium.
- Planet
- Asteroida
- Komet
- Meteorida
Planet
Planet merupakan anggota tata surya yang berukuran besar. Selain berevolusi, planet juga melakukan rotasi. yaitu berputar pada sumbunya. Semua sumbu rotasi planet hampir mendekati tegak lurus terhadap bidang orbitnya, kecuali sumbu rotasi planet Uranus. Sumbu rotasi planet Uranus hampir sejajar terhadap bidang orbitnya. Setiap planet mempunyai periode revolusi dan rotasi tertentu. Sampai sekarang, jumlah planet anggota tara surya yang telah diketahui ada 8 buah. Planet-planet tersebut adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus. dan Neptunus.Berdasarkan kedudukan garis edarnya planet-planet dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu planet dalam dan planet luar. Planet dalam adalah planet yang garis edarnya terletak di antara garis edar bumi dan matahari yaitu Merkurius dan Venus. Adapun planet luar adalah planet-planet yang jarak garis edarnya dari matahari lebih jauh dari pada garis edar bumi. Yang termasuk planet luar adalah Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Di antara planet-planet tersebut yang dapat dilihat langsung dengan mata adaiah Merkurius, Venus, Mars, Yupiter, dan Saturnus.
Venus dan Yupiter merupakan planet yang tampak paling terang Venus hanya tampak di pagi hari atau sore hari. Venus mengalami perubahan wajah seperti bulan. Orang sering menyebut Venus sebagai bintang kejora. Adapun Yupiter merupakan planet yang paling besar. Itulah sebabnya, Yupiter tampak dari bumi sebagai bintang besar yang bercahaya terang. Yupiter selalu dikelilingi kabut yang mempunyai cincin. Planet lain yang juga bercincin adalah Saturnus. Bahkan, cincin Saturnus tampak lebih jelas dan indah. Itulah sebabnya Saturnus juga disebut planet bercincin.
Komet
Arti kata komet adalah si rambut panjang. Komet merupkan anggota tata surya yang mempunyai orbit sangat lonjong. Jumlah komet banyak sekali. Orbit komet membentuk sudut terhadap ekliptika. Oleh karena itu, periode komet sangat besar. Itulah sebabnya, komet terlihat pada selang waktu yang sangat lama.Misalnya, komet Halley yang muncul setiap 75 atau 76 tahun sekali.Selang waktu kemunculan komet menunjukkan revolusi komet itu Sewaktu komet bergerak mendekati matahari lapisan gas di permukaan terdesak oleh sinar matahari. Lapisan gas yang terdesak tersebut memanjang menyerupai ekor yang panjangnya dapat mencapai jutaan kilometer. Ekor tersebut selalu membelakangi matahari. Itulah sebabnya komet sering disebut sebagai bintang berekor. Panjang ekor maksimum tercapai pada saat orbit komet mencapai titik perihelium.
Siapa sangka seorang astronom amatir menemukan sebuah komet baru. Michael Ory dari Swiss melihatnya pertama kali saat melakukan pengamatan langit dari Observatorium Vicques di distrik Jura, bagian barat Swiss.
Komet tersebut diberi nama Ory sesuai nama penemunya. Diameternya diperkirakan sekitar 20.000 kilometer. Penampakan komet tersebut paling baik diamati antara Oktober dan November mendatang.
Penemuan tersebut menjadi sangat istimewa karena sejak abad ke-17 baru lima buah komet ditemukan pertama kali dari wilayah Swiss. Secara keseluruhan, hanya ada 200 komet yang telah ditemukan di seluruh dunia.

Komet merupakan benda langit yang langka, berupa campuran debu angkasa, es, dan molekul-molekul karbon yang rapuh dan mudah tercerai-berai. material tersebut diyakini sebagai sisa material tertua yang terbentuk saat tata surya lahir.

Komet merupakan benda langit yang langka, berupa campuran debu angkasa, es, dan molekul-molekul karbon yang rapuh dan mudah tercerai-berai. material tersebut diyakini sebagai sisa material tertua yang terbentuk saat tata surya lahir.
Meteorid
Di angkasa terdapat benda langit yang jumlahnya tak terhingga. Benda itu ukurannya kecil dan orbitnya tidak beraturan. Benda-benda tersebut disebut meteoroid. Meteoroid yang meluncur ke bumi dan mengeluarkan lintasan cahaya disebut meteor. Lintasan cahaya itu terjadi karena adanya gesekan dengan atmosfer bumi Walaupun jarang sekali terjadi, meteoroid tersebut ada juga yang sampai ke permukaan bunii (tidak habis terbakar). Meteoroid yang sampai ke permukaan bumi disebut meteorit. Meteorit ini dapat menimbulkan gempa bumi dan kawah yang besar.Meteorid adalah gumpalan batu atau logam yang berhasil menembus atmosfir bumi. Sebagian meteorid diperkirakan adalah sisa-sisa material dari komet atau asteroid. Sebagian lainnya diperkirakan berasal dari planet lain, seperti bulan dan Mars. Sebuah meteorid biasanya menghantam permukaan bumi dengan kecepatan yang sangat tinggi sehingga membentuk sebuah kawah yang biasanya disebut dengan kawah meteorid.
Asteroid
Di antara orbit planet Mars dan Yupiter terdapat lebih dari seratus ribu benda-benda langit. Di antara benda-benda tersebut yang sudah dapat diidentifikasi kira-kira 2.000 jenis. Benda-benda tersebut dinamakan asteroid. Asteroid artinya yang menyerupai bintang. Sifat benda-benda tersebut diduga sama dengan planet. Hanya, ukurannya lebih kecil. Oleh karena itu, asteroid juga sering disebut planetoid.Asteroid berpotensi menubruk Bumi dan membahayakan kehidupan manusia, itu sudah diketahui sebagian besar orang. Namun, ada lagi potensi bahaya batuan langit itu yang tak kalah mencekam,
jika asteroid menghantam laut. Tak hanya tsunami yang bisa dihasilkan jatuhnya asteroid berukuran sedang ke laut. Sebuah simulasi komputer terbaru menunjukkan, uap air dan garam laut yang terpercik ke angkasa bisa merusak lapisan pelindung Bumi, ozon. Efeknya tak main-main, kerusakan ozon tersebut bisa menaikkan level radiasi ultraviolet yang bisa mengancam keberlangsungan hidup manusia.
"Ini sesuatu yang belum pernah orang sadari sebelumnya," kata Brian Toon, pakar dari University of Colorado, seperti dimuat situs NewScientist. Elisabetta Pierazzo dari Planetary Science Institute di Tucson, Arizona menggunakan model iklim global (global climate) untuk mempelajari bagaimana uap air dan garam laut terlontar ke udara dan berimplikasi pada lapisan ozon bertahun-tahun kemudian. Mereka melakukan simulasi dengan asteroid berukuran sedang -- selebar 500 meter hingga 1 kilometer. Untuk diketahui, ada 818 asteroid yang lebarnya setidaknya 1 kilometer ditemukan di orbit Bumi dan bisa mendekat ke Bumi. Untuk mengestimasi berapa air yang terlontar ke atmosfer jika asteroid menabrak laut, tim mengandaikan asteroid tersebut memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan 18 kilometer per detik dan memukul laut di belahan bumi utara pada sudut 45 derajad.
Seperti yang diperkirakan sebelumnya, simulasi menunjukkan, asteroid selebar 1 kilometer akan menciptakan cipratan dahsyat, melontarkan 42 triliun kilogram air dan uap air. Jumlah itu cukup untuk mengisi 16 juta kolam renang ukuran olimpiade. Cipratan ini melintasi area selebar lebih dari 1.000 kilometer dan tingginya mencapai ratusan kilometer dari permukaan Bumi. Saat berada di atmosfer, air bercampur senyawa klorin dan bromin, dari uap air laut, akan merusak ozon dengan kecepatan luar biasa. Akibat dari peristiwa itu akan terasa bertahun-tahun kemudian. "Ini akan mengakibatkan lubang ozon raksasa yang 'menelan' seluruh Bumi," kata Pierazzo.
Simualsi memperkirakan, setidaknya 70 persen lapisan ozon akan berkurang di bumi bagian utara. Lubang yang akan ditimbulkan akan lebih lebar dari pada lubang ozon di Kutub Utara pada 1993, ketika lapisan ozon Bumi dalam kondisi paling tipis. Meski manusia bisa melindungi diri dari bahaya panasnya Matahari, tidak demikian pada tanaman. Bahkan fitoplankton yang jadi penyangga kehidupan di dasar laut terancam mati. "Ini akan mengakibatkan masalah serius bagi peradaban manusia." Tim Pierazzo sekarang sedang mengerjakan model untuk mengukur bagaimana asteroid yang menghantam lahan kering akan mempengaruhi atmosfer.
jika asteroid menghantam laut. Tak hanya tsunami yang bisa dihasilkan jatuhnya asteroid berukuran sedang ke laut. Sebuah simulasi komputer terbaru menunjukkan, uap air dan garam laut yang terpercik ke angkasa bisa merusak lapisan pelindung Bumi, ozon. Efeknya tak main-main, kerusakan ozon tersebut bisa menaikkan level radiasi ultraviolet yang bisa mengancam keberlangsungan hidup manusia.
"Ini sesuatu yang belum pernah orang sadari sebelumnya," kata Brian Toon, pakar dari University of Colorado, seperti dimuat situs NewScientist. Elisabetta Pierazzo dari Planetary Science Institute di Tucson, Arizona menggunakan model iklim global (global climate) untuk mempelajari bagaimana uap air dan garam laut terlontar ke udara dan berimplikasi pada lapisan ozon bertahun-tahun kemudian. Mereka melakukan simulasi dengan asteroid berukuran sedang -- selebar 500 meter hingga 1 kilometer. Untuk diketahui, ada 818 asteroid yang lebarnya setidaknya 1 kilometer ditemukan di orbit Bumi dan bisa mendekat ke Bumi. Untuk mengestimasi berapa air yang terlontar ke atmosfer jika asteroid menabrak laut, tim mengandaikan asteroid tersebut memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan 18 kilometer per detik dan memukul laut di belahan bumi utara pada sudut 45 derajad.
Seperti yang diperkirakan sebelumnya, simulasi menunjukkan, asteroid selebar 1 kilometer akan menciptakan cipratan dahsyat, melontarkan 42 triliun kilogram air dan uap air. Jumlah itu cukup untuk mengisi 16 juta kolam renang ukuran olimpiade. Cipratan ini melintasi area selebar lebih dari 1.000 kilometer dan tingginya mencapai ratusan kilometer dari permukaan Bumi. Saat berada di atmosfer, air bercampur senyawa klorin dan bromin, dari uap air laut, akan merusak ozon dengan kecepatan luar biasa. Akibat dari peristiwa itu akan terasa bertahun-tahun kemudian. "Ini akan mengakibatkan lubang ozon raksasa yang 'menelan' seluruh Bumi," kata Pierazzo.
Simualsi memperkirakan, setidaknya 70 persen lapisan ozon akan berkurang di bumi bagian utara. Lubang yang akan ditimbulkan akan lebih lebar dari pada lubang ozon di Kutub Utara pada 1993, ketika lapisan ozon Bumi dalam kondisi paling tipis. Meski manusia bisa melindungi diri dari bahaya panasnya Matahari, tidak demikian pada tanaman. Bahkan fitoplankton yang jadi penyangga kehidupan di dasar laut terancam mati. "Ini akan mengakibatkan masalah serius bagi peradaban manusia." Tim Pierazzo sekarang sedang mengerjakan model untuk mengukur bagaimana asteroid yang menghantam lahan kering akan mempengaruhi atmosfer.








0 komentar:
Posting Komentar